TANA TIDUNG – Memiliki potensi yang cukup menjanjikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung terus berupa meningkatkan sektor pariwisata.
Salah satunya melalui workshop bertajuk Best Practice Pembangunan Desa Wisata yang digagas oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Tana Tidung dengan menghadirkan Ketua Asosiasi Desa Wisata Indonesia, Andi Yuwono, S.Sos., M.Si., sebagai narasumber yang digelar di Pendopo Djaparuddin, Rabu (4/10/2023).
Dijelaskan Adyatama Parekraf Ahli Muda Disparpora Tana Tidung, Imam Noviwidianto, S.Kom., Tana Tidung memiliki enam desa wisata yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
“Dari keenam desa wisata ini kita masih butuh arah untuk direalisasikan seperti apa. Akhirnya kita kerjasama dengan Asosiasi Desa Wisata Indonesia untuk bisa memberikan gambaran ke teman-teman desa wisata tentang bagaimana mengelola desa wisata, pengelolaan keuangannya dan bagaimana menjual produk dan paket wisata dari desa wisata ini,” ujar Imam Noviwidianto.
Ditambahkan Analis Objek Wisata pada Disparpora Tana Tidung, Syamratu Sa’adah, S.Par., workshop ini juga melakukan pemetaan terhadap desa wisata yang ada di Bumi Upun Taka. Namun hanya dua desa yang dipilih sebagai percontohan yakni Desa Sapari di mulai 4 Oktober hingga 5 Oktober dilanjutkan ke Desa Sebawang pada 5 Oktober sampai 6 Oktober.
“Pak Andi Yuwono ini juga bermalam di Desa Sapari, berinteraksi dengan warga di sana dan beliau melihat potensi apa saja yang bisa dikembangkan. Beliau cukup senang melihat potensi Desa Sapari, seperti budaya, akses yang bagus termasuk oleh-oleh kerajinan tangan lokal sangat luar biasa. Begitu juga dengan Desa Sebawang yang sudah sangat bagus, tinggal pendampingan pengelolaan saja,” kata Syamratu.
Tak hanya sekali dilakukan, rencananya kegiatan ini akan kembali dijadwalkan untuk dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang.
“Nanti setelah kegiatan ini dilakukan program ini akan diteruskan Disparpora, dan di tahun depan juga akan dilaksanakan pendampingan kembali oleh Pak Andi Yuwono, mungkin sekitar 1 minggu teman-teman di desa wisata bisa memanfaatkan untuk belajar banyak. Kemudian nanti di situ juga akan dilakukan uji coba untuk mendatangkan wisatawan sebagai tindaklanjut dari kegiatan yang pertama ini,” tuntasnya. (bcn)