Terima Aduan Kecurangan, DKUKMP Sidak SPBU Ladang

TARAKAN – Akibat diduga adanya kecurangan dalam melayani penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Tarakan melakukan sidak ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Ladang belum lama ini.

Saat diwawancara, Kabid Pengembangan Perdagangan DKUKMP Hari Wijaya menerangkan, inspeksi mendadak ( Sidak ) tera ulang di SPBU Ladang, dilakukan atas adanya laporan masyarakat karena adanya dugaan kecurangan yang dilakukan oknum di SPBU tersebut.

“Setelah mendapat laporan dari warga kami langsung melakukan Sidak tera ulang di SPBU Ladang. Ada opini dari masyarakat bahwa SPBU Ladang melakukan kecurangan terhadap konsumen. Kami menjalankan surat perintah dari kepala dinas terkait laporan ada dugaan pengurangan atau selisih atas takaran,”katanya.

Ia menerangkan, hasil pemeriksaan akan diumumkan secara resmi sehingga untuk saat ini pihaknya belum memastikan apakah benar terjadi kecurangan atau tidak.

“Kami mengimbau kepada pelanggan atau konsumen SPBU lebih teliti sebelum menerima pengisian. Caranya dengan meminta petugas dimulai dari nol. Sudah ada imbauan harus dilihat bersama dari angka nol dulu. Baru mau menerima BBM yang akan disalurkan ke kendaraannya,” ungkapnya.

Lanjutnya sejauh ini baru SPBU berlokasi di Ladang yang masuk satu keluhan yang ada. Total  hari ini yang diperiksa oleh tim ahli ada 10 nozle dan 2 dispenser. Dikatakannya, semua sudah diperiksa dan hasilnya takaran sudah benar. Jika berdasarkan laporan yang masuk, maka diidikasikan hanya oknum di SPBU yang melakukan hal tersebut.

“Dispenser pertama ada enam nozle digabung pertalite dan  solar dan dispenser yang satunya murni pertalite dan pertamax. Mungkin tidak memulai dari nol. Jadi sekali lagi imbauannya harus dimulai dari nol bersama pihak operator melihat dari nol dulu,” jelasnya.

“Kalau memang ada kecurangan dan ditemukan kecurangan itu, maka akan ada sanksi termasuk pencabutan izin dan penutupan usaha SPBU. Di sini kurang lebih ada 8 karyawan sebagai operator,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *