Vamelia Ibrahim Buka Pelatihan Membatik di Kecamatan Betayau

BATIK: Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tana Tidung, Vamelia Ibrahim saat mencoba membatik di kegiatan pelatihan membatik di Kecamatan Betayau.

TANA TIDUNG – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tana Tidung, Vamelia Ibrahim menghadiri pembukaan pelatihan membatik di Kecamatan Betayau, Rabu (22/11/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Vamelia menjelaskan Dekranasda mempunyai tugas yaitu memajukan kerajinan daerah dengan membina para pengrajin dan membantu pemasarannya serta harus menjadi mitra strategis pemerintah daerah.

Implementasi dari mitra strategis pemerintah daerah seperti yang saat ini dilaksanakan yaitu pelatihan membatik bagi pencari kerja yang diselenggarakan oleh Disnakertran.

“Dengan pelatihan ini para peserta diharapkan menjadi tenaga kerja yang siap pakai di bidang kerajinan batik dan tidak menutup kemungkinan kedepannya para peserta bisa mengembangkan diri menjadi wirausaha batik,” ujarnya.

Istri Bupati Tana Tidung ini juga mengapresiasi Disnakertran yang beberapa bulan lalu telah menyelenggarakan pelatihan kelompok usaha pembuatan tas rotan.

“Saya apresiasi pelatihan tersebut karena pelatihan tersebut saya nilai sangat tepat karena kecamatan betayau mempunyai potensi sumber daya alam yaitu rotan dan potensi sumber daya manusia yaitu pengrajin anyaman rotan yang hampir setiap desa ada . Saya harapkan dengan kerajinan tas rotan yang sudah ada dapat berkembang mengingat kabupaten tana tidung ini belum mempunyai produk tas yang bisa diunggulkan,” jelasnya.

Menurutnya, dari evaluasi penjualan galeri Dekranasda, permintaan tas rotan sangat tinggi akan tetapi permintaan itu tidak sebanding dengan tas yang tersedia. Ia berharap kerajinan lokal dapat menjadi peluang usaha untuk peningkatan ekonomi keluarga.

“Saya selaku ketua Dekranasda sudah mengupayakan galeri Dekranasda sebagai wadah atau pemasaran dan promosi produk dari seluruh pengrajin kabupaten tana tidung . Bagi para pengrajin Kecamatan Betayau baik kerajinan tas, ukiran maupun batik nantinya harus continue berproduksi karena kami akan membantu memasarkan dan promosi baik offline maupun online melalui dekranasda,” tuntasnya. (DAZ)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *